Aku Hanya Lelah

Kenapa kamu justru ingin pergi saat aku ingin kamu tetap di sampingku?

Aku tidak punya alasan lain selain rasa lelah. Kamu harus tahu, Ben, mencintaimu begitu melelahkan. Aku lelah melihat senyum palsu yang selalu kamu pamerkan di hadapan orang-orang. Aku lelah mendengar kata “aku bahagia” yang selalu kamu ucapkan penuh tekanan.

Ben, aku juga lelah memasak dan menyiapkan makanan untukmu. Tak pernah sedikit pun masakanku masuk ke mulutmu. Pun aku lelah harus menata ranjang yang bahkan tak pernah kamu tiduri, karena aku selalu tidur sendiri dan kamu tidur di tempat lain. Mungkin dengan pelukan perempuan lain.

Tapi katamu, kamu akan bersabar menungguku?

Ya, kamu benar, aku pernah menginginkan demikian. Tapi sekarang aku tak lagi menginginkannya, Ben. Aku lelah. Aku lelah menangisi apa kurangku hingga mencintaimu saja sesulit ini?

Aku pergi bukan karena perasaanku padamu berganti, aku hanya lelah mencintaimu tanpa balasan. Aku bukan pahlawan tanpa tanda jasa, Ben. Aku masih selalu dan akan selalu berharap semua yang aku lalukan mendapat balasan darimu. Sayangnya aku sudah terlanjur lelah sebelum semua yang aku mau terwujud.

Sekarang, aku hanya punya satu permintaan terakhir. Bukan sesuatu yang berat. Kamu pasti bisa mengabulkannya. Tolong biarkan aku pergi, dan jujurlah dengan perasaanmu. Jangan biarkan dirimu juga ikut lelah.

-S-